Article Detail

Pemanfaatan Biji Samanea saman dan Kulit Manihot esculenta

1. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penggunaan styrofoam dan plastik telah menjadi masalah yang mendunia, Indonesia tidak terkecuali, bahkan Indonesia adalah negara pembuang sampah plastik ke laut terbesar 5 di dunia  yaitu 56,33 juta ton (Ritchie and Roser 2022). Samanea saman sebagai pohon peneduh di kawasan Citra Raya menghasilkan biji yang tidak dimanfaatkan, cenderung menjadi sampah, padahal mengandung pati yang dapat sebagai plasticizer dalam pembuatan biofoam. Kulit singkong yang memiliki kandungan pati 44-59% ( Mudafar, 2020) juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biofoam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan agar dapat menjelajahi cara-cara inovatif dalam memanfaatkan biji Samanea saman dan kulit singkong sebagai bahan pembuatan biofoam, sekaligus memberikan solusi yang ramah lingkungan terhadap masalah global yang dihadapi oleh polusi plastik dan styrofoam.

B. Tujuan penelitian ini adalah : 

1.Mengetahui cara membuat biofoam dari  dari biji trembesi (Samanea saman) dan kulit singkong (Manihot esculenta)

2.Mengetahui ketahan biofoam dari biji trembesi (Samanea saman) dan kulit singkong (Manihot esculenta) terhadap air

2.Metodologi

Metode yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif. Eksperimen yang dilakukan menggunakan perbandingan tepung biji trembesi : tepung kulit singkong 3:1, 1:1 1:3, dengan kontrol tanpa tepung biji trembesi dan tepung kulit singkong .

Uji ketahanan air dilakukan dengan meletakkan biofoam dalam suatu wadah berisi air 100 ml  selama 15 menit. Kemudian biofoam diangkat dan sisa airnya diukur dengan gelas ukur. Air yang terserap dapat diketahui.

3.Hasil dan Pembahasan

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan data rata- rata penyerapan terbanyak adalah kontrol sebesar 15 ml dan terkecil biofoam dengan perbandingan biji trembesi dan kulit singkong 1:3 yaitu 0 ml atau nihil.

Grafik diatas menunjukan bahwa biji trembesi dan kulit singkong memiliki pengaruh dalam ketahanan air biofoam dan hasilnya cukup signifikan. Perbedaannya juga cukup besar jika dibandingkan dengan kontrol Diketahui juga bahwa perbandingan dengan kulit singkong yang lebih banyak lebih berpengaruh daripada perbandingan yang memiliki lebih banyak biji trembesi. Kandungan pati pada kulit singkong lebih banyak dari kandungan pati pada biji trembesi. 

Dari hasil Uji SPSS dengan one way ANOVA terhadap penyerapan air, didapatkan hasil, signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan biji trembesi dan kulit singkong memiliki pengaruh terhadap ketahanan air biofoam.  Biofoam dari kuti singkong dan biji trembesi diharapkan dapat menggantikan styrofoam yang lebih ramah lingkungan karena dibuat dari bahan alami. Bahkan biofoam dapat dibuat dalam skala rumah tangga.

Hasil penimbangan massa biofoam menunjukkan perbandingan tepung biji trembesi : tepung kulit singkong (1:3) memiliki massa terbesar dengan rata-rata 12.8 gram.diikuti perbandingan 1:1 dengan rata-rata 12,2 gram dan 1:3 dengan rata-rata 10.8 gram. Kontrol menunjukkan massa terkecil dengan rata -rata 9.8 gram Tepung samanea Saman dan tepung kulit singkong mempengaruhi massa biofoam.

4. Kesimpulan dan Saran

- Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini adalah 

A. Biofoam dari biji trembesi dan kulit singkong dapat dibuat dirumah.

B. Biofoam dari biji trembesi dan kulit singkong memiliki ketahanan terhadap air yang cukup baik.

C. Biofoam dari biji trembesi dan kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai wadah makanan.

- Saran untuk penelitian ini

A.Biofoam dari biji trembesi dan kulit singkong, ketika terkena air akan menjadi sedikit lebih lunak sehingga perlu penelitian lebih lanjut

B.Biofoam dari biji trembesi dan kulit singkong menggunakan PVA/lem sintetis sehingga pengganti yang ramah lingkungan untuk PVA harus dicari

Daftar Pustaka

[1]Hannah Ritchie and Max Roser “Plastic Pollution”  2022 https://ourworldindata.org/plastic-pollution#total-plastic-waste-by-country

[2]Stop Styrofoam dengan Biofoam! https://warstek.com/styrofoam/

[3] S.Sumardiono “Characteristics of Biodegradable Foam (Bio-foam) Made from Cassava Flour and Corn Fiber” 2021 https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/1053/1/012082/pdf

[4]Samanea Saman https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/1/3106

[5]Melysa Putri, Dwi Kemala Putri, Alvernia Putri  “Pengaruh Penambahan Gliserin dan Polivinil Alkohol Terhadap Karakteristik Biofoam dari Kulit Singkong dan Daun Angsana” 05 Juni 2021 http://reactor.poltekatipdg.ac.id/index.php/reactor/article/view/19

[6]Rahmi Azizah Mudaffar “KARAKTERISTIK EDIBLE FILM DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN PENAMBAHAN KOMBINASI PLASTICIZER SERTA APLIKASINYA PADA BUAH NANAS TEROLAH MINIMAL“ 2 Desember 2020

Penulis :Dyllion Ylrehs Newa

Pembimbing: Agustina Sumiyati, S. Si.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment