Article Detail
Bersyukur Karena Allah Mengubahku Menjadi Manusia Baru
Karyawan SMP Tarakanita Citra Raya lembali mengadakan kegiatan BKSN (Bulan Kitab suci Nasional) pertemuan ketiga (28/9) di Ruang guru SMP Tarakanita Citra Raya. Pertemuan BKSN yang dipandu oleh Ibu Rita ini bertema” Bersyukur karena Allah Mengubahku menjadi Manusia baru.” Ibu Rita dengan gaya memandu yang khas mengajak peserta untuk lebih memperdalam Injil Yohanes 3:1-10. Setelah Injil dibacakan, Ibu Rita mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan isi injil. Ada beberapa yang aktif mensharingkan beberapa pengalaman yang ada kaitannya dengan makna bacaan. Suasana pendalaman iman begitu dinamis. Para peserta ikut terlibat aktif dengan sling mensharingkan pengalaman iman mereka.
Pada akhir pertemuan, Ibu Rita menyampaikan intisari yang bisa menjadi bekal para peserta sekaligus sebagai pencerah bagaimana seharusnya seorang katolik dalam memperbaharui iman kepada Yesus Kristus. Lebih lanjut Ibu rita mengatakan bahwa dalam pertemuan kali ini kita bisa belajar dari tokoh Nikodemus. Bagaimana Nikodemus dalam perjalanan imannya dari belum mengenal Yesus sampai menjadi murid Yesus.
Sebelumnya Nikodemus adalah seorang Farisi bahkan seorang pemimpin dan pengajar dalam agama Yahudi. Seperti diketahui bersama bahwa orang Farisi adalah salah satu kelompok yang biasanya selalu menyerang Yesus. Pada saat pertama kali muncul, Nikodemus masih belum berani terang-terangan menemui Yesus. Pertama kali dia gagal menjadi Murid Yesus. Namun pada akhirnya, Nikodemus berani menunjukkan bahwa ia sekarang menjadi murid Yesus di depan banyak orang. Keberania Nikodemus ini bisa menjadi teladan bagi peserta. Hampir semua dari murid Yesus saat ini, sebagai orang beriman juga mengalami tantangan dan kesulitan dalam mengikuti Yesus. ”Tidak sedikit dari kita yang mengalami pertentangan, dimusuhi, diusir, dijauhi dari sahabat, saudara kita sendiri. Apakah kecintaan dan iman kita kepada Yesus harus berhenti bahkan lenyap’” itulah pertanyaan refleksi yang dilontarkan oleh pemandu kepada peserta. Di akhir pertemuan, Ibu Rita mengajak peserta agar bisa meneladan Nikodemus dalam memperbaharyi iman akan Yesus. Peserta diajak untuk bertransformasi seperti nikodemus dengan selalu mengembangkan dan memperbaharui iman sepanjang perjalanan hidup di dunia. (AGK).
Pada akhir pertemuan, Ibu Rita menyampaikan intisari yang bisa menjadi bekal para peserta sekaligus sebagai pencerah bagaimana seharusnya seorang katolik dalam memperbaharui iman kepada Yesus Kristus. Lebih lanjut Ibu rita mengatakan bahwa dalam pertemuan kali ini kita bisa belajar dari tokoh Nikodemus. Bagaimana Nikodemus dalam perjalanan imannya dari belum mengenal Yesus sampai menjadi murid Yesus.
Sebelumnya Nikodemus adalah seorang Farisi bahkan seorang pemimpin dan pengajar dalam agama Yahudi. Seperti diketahui bersama bahwa orang Farisi adalah salah satu kelompok yang biasanya selalu menyerang Yesus. Pada saat pertama kali muncul, Nikodemus masih belum berani terang-terangan menemui Yesus. Pertama kali dia gagal menjadi Murid Yesus. Namun pada akhirnya, Nikodemus berani menunjukkan bahwa ia sekarang menjadi murid Yesus di depan banyak orang. Keberania Nikodemus ini bisa menjadi teladan bagi peserta. Hampir semua dari murid Yesus saat ini, sebagai orang beriman juga mengalami tantangan dan kesulitan dalam mengikuti Yesus. ”Tidak sedikit dari kita yang mengalami pertentangan, dimusuhi, diusir, dijauhi dari sahabat, saudara kita sendiri. Apakah kecintaan dan iman kita kepada Yesus harus berhenti bahkan lenyap’” itulah pertanyaan refleksi yang dilontarkan oleh pemandu kepada peserta. Di akhir pertemuan, Ibu Rita mengajak peserta agar bisa meneladan Nikodemus dalam memperbaharyi iman akan Yesus. Peserta diajak untuk bertransformasi seperti nikodemus dengan selalu mengembangkan dan memperbaharui iman sepanjang perjalanan hidup di dunia. (AGK).
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment