Article Detail

Keadilan Sosial Menurut Kerahiman Allah (Mat 20:1-16)

Pertemuan BKS ke 4 karyawan SMP Taranita Citra Raya dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2016 dipandu oleh Ibu Martina Dwiwianie  dengan tema “Keadilan Sosial Menurut Kerahiman Allah.”
“KEADILAN” bukan hanya soal “Hukum Balas Jasa” yang berarti siapa yang berjasa diberi ganjaran atau upah dan sebaliknya yang bersalah akan diberi hukuman. Keadilan sebenarnya selalu bermuara pada “Kebahagiaan” dan Ketentraman” bersama. Keadilan bersifat sosial bukan hanya semata-mata masalah pribadi.

Sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia menyadarkan kita akan “hak dan Kewajiban” yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Maka dari itu dituntut beberapa sikap sebagai berikut:
•    Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
•    Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan agar dapat berdiri sendiri
•    Sikap yang menghindari tiap bentuk pemerasan, pemborosan, gaya hidup mewah serta sikap bertentangan dengan kepentingan umum.
•    Sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi kepentingan bersama.

Pertemuan BKS yang keempat ini merupakan rangkuman dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Justru dalam pertemuan ini, kita ditantang untuk dapat bersikap murah hati dan adil sesuai takaran Allah. Menurut Injil Mat 20:1-16, belajar mengenai KEADILAN ALLAH. Dalam Alkitab, patokan utama keadilan bukanlah hukum yang tertulis, tetapi pertama adalah ‘ALLAH YANG SELALU ADIL DAN BENAR’. Dalam membaca perikope ini diceritakan perumpamaan yang kadang membuat kita binggung menangkap maksudnya, maka kita harus membaca dengan benar dan cermat untuk mengetahui isi pesan injil ini. Kita harus berani menempatkan diri dalam pikiran Allah, bukan dengan pikiran manusia. Akhir kisah dalam perikole ini tidak masuk akal pikiran manusia pada umumnya, karena orang yang sudah bekerja sejak pagi dan yang bekerja hanya satu jam mendapatkan upah yang sama, yaitu 1 dinar untuk 1 hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita juga bersikap seperti manusia pada umumnya yang merasa iri hati, merasa diperlakukan tidak adil dengan pekerjaan atau posisi kita saat ini. Sebagai murid Yesus, yang penting adalah merespon atau menjawab panggilan Tuhan dimana manusia selalu diberikan kesempatan untuk ikut bekerja dalam Kerajaan-Nya. Jangan IRI terhadap orang lain, atau membanding-bandingkan tetapi hendaklah selalu mensyukuri berapapun yang diterima. (KD)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment