Article Detail
VP: Pengaruh Plastik terhadap Kerusakan Lingkungan
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris kali ini, peserta didik diminta untuk berpikir kritis terhadap permasalahan lingkungan yang sedang terjadi (17/1). Pada awalnya, tidak sedikit yang masih kebingungan ataupun merasa kurang percaya diri untuk memberikan suaranya dalam diskusi kelas. Dalam mengatasi hal ini, guru memulai diskusi dengan picturing simulasi kejadian sebagai salah satu stimulus pembelajaran. Melalui gambar yang ditampilkan, peserta didik akan mencoba memvisualisasikan situasi yang bisa terjadi di kenyataan, sebab serta akibatnya bagi kehidupan masa depan bumi.
Dari penggambaran yang ditampilkan, guru mulai memberikan pertanyaan mendesak mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Pada awalnya, peserta didik masih malu-malu untuk mengikuti diskusi. Namun, guru tetap mengajak mereka untuk ikut mengeluarkan ide serta gagasannya. Melalui tanya jawab, peserta didik diminta untuk berpikir kritis dan solutif untuk permasalahan lingkungan yang diberikan. Bukan hanya memikirkan jangka pendek, namun juga jangka panjang kedepan. Salah satu permasalahan lingkungan yang diberikan, adalah penggunaan plastik. Saat diberikan pertanyaan ini, kelas terbagi menjadi dua pendapat, setuju atau tidak setuju.
Ada perdebatan mengenai pengaruh plastik terhadap ekosistem. Peserta didik yang setuju berpendapat bahwa plastik masih berguna dalam kehidupan sehari-hari karena bisa dipakai kembali sebagai tempat sampah. Selain itu juga, plastik masih banyak digunakan di pemasaran untuk aktivitas sosial. Namun demikian, peserta didik yang tidak setuju mengkhawatirkan dampak penggunaan plastic terhadap ekosistem. Pemakaian plastik bisa diminimalisir dengan penggunaan tas belanja kain yang bisa dipakai berulang kali. Bukan hanya mengenai pemakaian plastik saja yang dibahas namun juga ada tentang penghematan air, listrik, dan sumber daya lainnya.
Setelah tanya jawab selesai, guru memberikan kosa kata yang akan sering dijumpai saat belajar. Pemberian kosa kata ini akan memperkaya pemilihan kata yang tepat saat mereka membicarakan permasalahan lingkungan. Kemudian, peserta didik juga diberikan waktu belajar mandiri untuk menuliskan pendapatnya di buku masing-masing. Nantinya, mereka akan maju ke depan untuk mengemukakan apa yang sudah ditulis di depan kelas. Hal ini bukan hanya berguna untuk melatih kelancaran berbicara depan publik namun juga memupuk kepercayaan diri. Saat mereka mempunyai keinginan dari dalam sendiri untuk secara lugas memberikan suara mereka mengenai perdebatan isu yang sedang dibahas disitulah salah satu tujuan pembelajaran terwujud. Tujuan pembelajaran kelas yakni peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya mengenai topik pembalaran yang sedang dibahas. (arp)
-
there are no comments yet