Mendongeng sebagai Media untuk Menumbuhkan Kreativitas

“Hai Bawang Putih, kamu harus menemukan selendang kesayanganku. Jangan pulang kalau belum ketemu.”  Itu salah satu dialog dalam mendongeng yang diperagakan oleh peserta didik SMP Tarakanita Citra Raya (15/10). Dalam kegiatan mendongeng, peserta didik diminta untuk mencari dongeng yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Cerita dongeng yang dipilih bermacam-macam, antara lain ada yang memilih dongeng  Batu Menangis, Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Candi Prambanan, dan lain-lain.

Sebelum mendongeng, peserta didik membuat alat peraga untuk memperlancar dalam mendongeng. Alat peraga yang mereka buat berasal dari barang-barang bekas, seperti kardus, bekas botol munuman, sendok es krim bekas, dan lain-lain. Selama salah satu peserta didik mendongeng, peserta didik yang lain berperan sebagai anak-anak TK. Bisa dibayangkan, bagaimana suasananya. Pada saat pengantar, pendongeng menyapa, “Selamat pagi adik-adik yang manis. Bagaimana kabar kalian? Sudah sarapan belum.”  Percakapan-percakapan seperti ini menjadikan suasana kelas menjadi hangat dan ceria.

Metode pembelajaran mendongeng ini merupakan salah satu cara bagaimana peserta didik mengenal budaya yang ada di tanah air dalam bentuk cerita. Peserta didik menemukan sendiri cerita baik dari koleksi perpustakaan maupun  dari internet. Pada saat peserta didik mencari bahan untuk mendongeng, secara tidak langsung bisa menumbuhkembangkan kreativitas dan keterampilan. Bagaimana peserta didik mengemas cerita agar menarik bagi anak-anak TK serta bagaimana alat peraga yang dibuat agar menarik. Pada saat mengerjakan tugas, peserta didik dibentuk dalam kelompok-kelompok. Ini juga sebagai salah satu metode untuk mengembangkan sikap sosial mereka baik dalam menghargai teman maupun dalam kerja sama. Kegiatan pembelajaran yang dinamis bisa juga menumbuhkan sikap berani berbicara di depan umum karena mau tidak mau mereka satu persatu harus bercerita di depan kelas.(AGK)