Article Detail


Semakin Adil dan Beradab dalam Kasih Allah di Kumunitas Lingkungan

Kita membutuhkan komunitas. Kita membutuhkan orientasi yang membebaska menuju makna dan asal muasal keberadaan kita, dan pada akhirnya kepada Tuhan. Kita harus keluar dari diri kita sendiri karena kita diciptakan untuk mengasihi. Denga mencintai kita melampaui diri kita sendiri dan mengarhkan diri kepada orang lain, dan akhirnya kepada Tuhan. Demikian pengantar yang di sampaikan oleh Ibu Novi sebagai pemndu Ibadat Aksi Puasa Pembangunan (APP) pertemuan kedua yang diikuti oleh karyawan SMP Tarakanita Citra Raya Tema pertemuan kedua APP kali ini adalah Semakin Adil dan Beradab dalam Kasih Allah di Kumunitas Lingkungan (7/4).

Dalam pertemua kedua ini, peserta diajak untuk lebih mendalami KIsah Para Rasul. Bagaimana para jemaat Gereja perdana rela berbgi kepunyaan, yaitu hak pribadi atas kepemilikan, kepada yang miskin dan tidak berdaya. Mereka juga tidak mengartikan keadilan hanya sebagai hak yang patut diperoleh seseorang setelah ia melakukan suatu kewajiban. Pengertian mereka didasari ajaran yang mereka Imani untuk menasihi Allah dan sesame, sehingga tindakan mereka mencerminkan suatu tindakan beradab yang mengangkat harkat dan martabat orang lain sekaligus harkat dan martabat merekan sendiri.

SEbagai pertanyaan renungan bagi peserta, pemandu menyampaikan beberapa hal, antara lain: Apakah dalam lomunitas lingkungan/kantor/kategorial kita sudah berusaha membagi tugas? Dan maukah menanggapinya dengan saling dukung? Bagaimana kita memerlukan komunitas dan tidak dapat hidup sendiri? Bagaimana seharusnya dalam berkomunitas?

Sebagai wujud aksi nyata sebagai bentuk kepedulian peserta kepada orang lain yang mebutuhkan, didiskusikan aksi nyata. Aksi nyata yang disepakati adalh kunjungan ke panti jompo. Kelompok orang yang kurang mendpat perhatian perlu disapa, dikunjuni, dan dihibur. (AGK)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment