Article Detail

Sosialisasi Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) SMP Tarakanita Citra Raya

Yayasan Tarakanita mengeluarkan buku Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT). Buku ini diperuntukan bagi peserta didik, guru, dan orang tua. Buku pegangan PKT untuk orang tua disosialisasikan oleh seolah dalam kegiatan parenting kelas VII di Ruang Multimedia SMP Tarakanita Citra Raya (22/9).  Dalam awal sosialisasi PKT, Ibu Kismi (WKS Kurikulum) menyampaikan bahwa karakter seseorang dapat terbangun melalui observasi (mengobservasi setiap perilaku orang dewasa), imitasi (menirukan perilaku tersebut menjadi perilakunya), habit (kebiasaan menonjol), sifat (kebiasaan menonjol), dan karakter (penampakan diri seseorang). Dalam konteks Tarakanita, pendidikan karakter haruslah berakar dan berangkat dari semangat cinta kasih tanpa syarat yang berbelarasa.

Lebih lanjut, Ibu Kismi menyampaikan secara garis besar isi buku PKT untuk orang tua. Hal-hal yang disampaikan lebih pada peran orang tua dalam ikut serta membentuk karakter anak. Lingkungan sosial yang dikenal anak pertama kali adalah keluarga. Pengenalan nilai, norma, dan kebiasaan pertama kali diterima anak dari keluarga. Pengaruh sosialisasi dan inkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pembentukan dan perkembangan anak. Dalam menanamkan disiplin, nilai, norma, kebiasaan dasar, peranan keluarga sangat besar. Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang apabila hubungan orang tua dengan anak tidak lagi mendalam karena berbagai tuntutan ndan kebutuhan hidup. Kebiasaan-kebiasaan baik di sekolah yang dilakukan guru, pelaku pendidikan yang lain di sekolah membantu anak untuk menginternalisasikan nilai-nilai dalam dirinya. Kebiasaan menghargai orang lain, disiplin waktu, menerima tanggung jawab, berbagi dengan teman, memberi perhatian kepada teman, adalah contoh-contoh yang membantu anak untuk menginternalisasikan nilai tersebut dalam dirinya. Tentunya kalau nilai yang dialami di sekolah sinkron dengan nilai yang dialami di rumah. Pentingnya pendidikan karakter yang ditanamkan di sekolah dan dihidupi oleh para guru hendaknya juga ditanamkan di rumah dan dikembangkan serta dihidupi oleh keluarga di rumah.

Peran orang tua dalam mendukung dan mengembangkan karakter anak sangat besar. Yayasan Tarakanita mengembangkan nilai-nilai karakter Tarakanita dengan sebutan Cc5 Plus (Compassion, celebration, competence, conviction, creativity, community, KPKC/Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan, Kedisiplinan, dan kejujuran).

Peran orang tua dalam mengembangkan nilai Compassion antara lain: Anak diingatkan dan didampingi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari secara mandiri (mandi, makan, menyiapkan peralatan sekolah); anak diingatkan untuk berdoa bagi dirinya dan orang lain; anak diarahkan mau membantu meringankan pekerjaan keluarga; anak dituntun agar mau menyisihkan uang jajan untuk kegiatan sosial; anak dilatih untuk rela menghibur anggota keluarga yang sedih; anak dilatih untuk berbagi ilmu pengetahuan. Peran orang tua dalam mengembangkan nilai celebration antara lain: anak perlu diberi kesadaran bahwa potensi yang mereka miliki adalah anugerah Tuhan secara cuma-cuma dan hendaknya selalu dikembangkan. Sikap ugahari, kemampuan untuk mengaktualisasikan diri dan memuaskan keinginan secara seimbang melalui cara yang tepat. Tantangan yang besar untuk menjalankan semangat ugahari adalah pengaruh dari teman sebaya, konsumerisme, dan hedonisme. Peran orang tua dalam mengembangkan nilai competence antara lain:  anak membuat jadwal belajar sendiri, ada pembelian buku referensi yang mendukung belajar anak, anak diajak diskusi secara ilmiah. Peran orang tua dalam mengemnagkan nilai creativity antara lain: : memberikan kesempatan anak untuk mengutarakan pendapat, berimajinasi, mencoba hal-hal baru; memberi respon yang positif dan membangun terhadap gagasan; mendukung dan memfasilitasi perkembangan bakat dan minat anak; melatih anak agar memiliki keteguhan hati dan berani mengambil resiko. Peran orang tua dalam mengembangkan nilai community antara lain: ayah ibu rukun, saling menyayangi; anak menghormati orang tua; kakak dan adik saling menyayangi; terbuka dan saling memaafkan.  Peran orang tua dalam mengembangkan nilai KPKC antara lain: orang tua menjadi model dan teladan menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat; ortu menjadi model menjaga kualitas tanah, air, dan udara di lingkungan sekitar rumah; menanamkan pelestarian alam; anggota keluarga dibiasakan menghemat air; keluarga menyediakan sampah organik dan an-organik; memanfaatkan barang bekas yang layak pakai; peduli terhadap orang lain yang terkena bencana. Peran orang tua dalam mengembangkan nilai Kedisiplinan antara lain: Menetapkan dan mentaati batasan-batasan di dalam rumah (waktu belajar, menonton tv, bermain gadget, dll); membiasakan anak untuk merapikan, menempatkan alat-alat milik mereka sendiri; membiasakan anak untuk tertib dan mengantri; membiasakan anak untuk memilah sampah; membiasakan anak untuk izin ketika hendak melakukan aktivitas; memperkenalkan anak pada berbagai jenis aturan; memfasilitasi waktu belajar anak. Contoh orang tua untuk mengembangkan nilai Kejujuran antara lain: memberi contoh tidak berbohong; menanyakan hasil ulangan kepada anak (bisa juga mengkonfirmasikan kepada guru); menanyakan tugas yang harus dikerjakan; mengajari anak untuk selalu bersikap terbuka; menanyakan dengan strategi ‘kasih’ kepada anak supaya mau terbuka; membiasakan diri untuk mengakui kesalahan.

Kegiatan sosialisasi buku PKT Tarakanita  berlangsung dengan baik. Ada beberapa dari orang tua yang mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan penerapan Pendidikan Karakter di sekolah. Ada juga yang menyampaikan pengalaman mereka pada saat mendampingi anak-anak di rumah. Para orang tua peserta didik menyambut baik buku PKT ini. Semua berharap bahwa dengan adanya buku PKT ini bisa menjadi salah satu referensi bagi orang tua dalam mendampingi anak-anak. (AGK)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment