Mencicipi Sajian Nusantara melalui Pembelajaran Berbasis Riset

Pembelajaran berbasis riset merupakan strategi menciptakan budaya penelitian bagi peserta didik. Value proposition yang dihidupi sekolah Tarakanita Wilayah Tangerang adalah “Community of Research”. Value Proposition ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat meneliti bagi peserta didik khususnya penelitian terhadap hal-hal di sekitar lingkungan belajar dan lingkungan hidup.

Budaya penelitian di sekolah sebagai cara sekolah mendorong, mendukung, dan mengintegrasikan kegiatan penelitian dalam kurikulum dan kehidupan sekolah sehari-hari. Konteks penelitian di sekolah untuk membangun budaya penelitian di sekolah tetap sangat penting untuk merangsang rasa ingin tahu, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan penelitian di kalangan siswa.

Budaya penelitian di sekolah membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang akan bermanfaat dalam studi lanjutan dan karier masa depan mereka. Ini juga mendorong pendekatan aktif terhadap pembelajaran dan membentuk dasar untuk pemikiran kritis dan inovasi. Banyak hal positif yang akan didapatkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII mengambil tema jelajah Nusantara. Dalam kesempatan ini, peserta didik diajak untuk jalan-jalan di seluruh Indonesia melalui kebudayaan yang dimiliki setiap daerah. Peserta didik menjelajahi dengan bantuan internet. Mereka akan mendapatkan banyak informasi tentang budaya berbagai daerah.

Peserta didik dalam kelompoknya berdinamika bersama untuk membuat presentasi dalam bentuk mading. Mading tersebut berisi gambar dan informasi terkait budaya. Budaya yang diambil khususnya makanan tradisional. 

Informasi yang disertakan dalam mading (majalah dinding) adalah kalimat dekripsi dan majas personifikasi. Kalimat deskripi merupakan kalimat yang menjelaskan objek secara terperinci. Sedangkan, majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang memgambarkan benda mati atau makhluk hidup sebagai benda hidup atau memiliki sifat manusia.

Peserta didik menikmati pembelajaran dengan senang dan antusias. Hal ini karena adanya aktivitas yang mengharuskan peserta didik bergerak dan berpikir. Selain itu, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan berpendapat di dalam kelompok.(Eaes)