Article Detail

VP: Menganalisis Film Berdasarkan Hasil Pengamatan Menumbuhkan Kompetensi Berpikir Kritis

Kegiatan riset bukan hanya menjadi bagian dari Ilmu Alam. Ilmu bahasa pun bisa menggunakan model ini, model PBR (Pembelajaran Berbasis Riset). Seperti yang dilakukan oleh peserta didik kelas VIII SMP Tarakanita Citra Raya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Materi kali adalah analisis cerita fiksi. Cerita fiksi adalah cerita rekaan yang bersumber dari imajinasi penulis. Semua unsur-unsur dalam cerita fiksi adalah hasih dari imajinasi penulis. Sebenarnya penulis tidak hanya berimajinasi saja namun bisa juga berdasarkan pengalaman yang didapatnya. Pengalaman ini bukan berarti penulis harus mengalami sendiri melainkan penulis bisa mengamati suatu peristiwa yang ada. 

Serasa di bioskop, peserta didik duduk di ruang multimedia, menikmati film yang ditonton. Film yang ditonton berjudul “Laura”. Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh Laura Edelenyi Ana. Peserta didik begitu menikmati film yang ditonton. Film yag berdurasi sekitar 1 jam ini memang menguras perasaan dan emosi penonton. Di sini, peserta didik bisa menganalisis unsur-unsur cerita fiksi dalam bentuk film.

Setelah menonton film, peserta didi diberi lembar kerja yang dikerjakan secara kelompok. LK ini memuat tentang unsu-unsur cerita fiksi. Dalam hal ini peserta didik mengamati film dan menganalisis dengan disertai bukti-bukti yang terdapat dalam film. Unsur-unsur certa fiksi yang dicari yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerita. Pengerjaan dilakukan dengan diskusi kelompok.

Di akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Setelah presentasi, kelompok lain bisa memberikan konfirmasi atau menanggapi atau memberikan sanggahan jika ada bagian yang tidak sesuai dengan hasil diskusi kelompoknya. Di akhir kegiatan, guru memberikan peneguhan. (Agk)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment