Article Detail

Bakti Sosial Karyawan dan FKKSKM SMP Tarakanita Citra Raya

 Dalam rangka Aksi Nyata Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2018, dan dalam rangka mewujudkan arti peduli, terutama terhadap mereka yang lemah, miskin dan tersingkir, para karyawan SMP Tarakanita bersama FKKSKM telah melaksanakan Bakti Sosial ke Panti Sosial Pengelola Saudara – saudari yang mengalami gangguan kejiawaan.

Kegiatan Bakti Sosial telah dilaksanakan pada hari, Jum’at, 6 April 2018 pukul 13.00 – 15.30 dengan mengadakan kunjungan ke rumah Bp. Mikael. Berlokasi di Serdang Asri 3 Blok Q13/05, para karyawan dapat berkenalan langsung dengan para pasien di Panti ini, yang terdiri dari 17 orang (7 perempuan, 10 laki-laki).

Setelah disambut oleh Ibu Mikael dan beberapa pengurus panti, para karyawan dan Pengurus FKKSKM berjumpa dengan para pasien, yang telah berkumpul di aula, di rumah bagian belakang Panti ini. Dalam kegiatan ini, para karyawan bernyanyi bersama, berkenalan dan berdoa bersama para pengurus panti dan pasien.

Setelah menyerahkan tanda kasih dan sumbangan, para karyawan dan Pengurus FKKSKM berpamitan dengan para pasien dan pengurus panti.

“Ada beberapa hal yang penting disini, yakni kunjungan, pemberian bantuan kepada para penghuni panti, sekaligus memberikan penghiburan bagi saudara- saudari yang tinggal di panti. Kita bisa berefleksi bahwa ternyata masih banyak saudara yang membutuhkan.  Dan bahwa ternyata apa yang selama ini kita lakukan, masih tidak seberapa bila dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh Pak Mikael dan keluarganya.” Begitu ujar Pak Tutug, Ketua FKKSKSM, menyampaikan kesannya tentang kegiatan ini.

Suster Greta pun menyampaikan kesannya : “Menjadikan sebuah refleksi saat melihat Ibu Mikael yang sangat peduli terhadap saudara- saudari tersebut.  Ibu Mikael dan keluarga memberikan pencerahan bahwa beliau tidak pernah hitung-hitungan dalam melayani dan membiayai mereka. Sekaligus memberikan pembelajaran bahwa kita sebagai pendidik tidak boleh berputus asa dalam mendidik anak-anak kita, atau bahkan saat menghadapi konflik saat berhadapan dengan para orang tua, rekan kerja, dsb.”

Pak Hasto pun menyampaikan dalam evaluasi: “Sempat berbincang dengan pengelola panti. Kebanyakan dari penghuni panti mengalami gangguan kejiwaan karena memiliki masalah keluarga. Menjadikan sebuah pelajaran agar kita bisa menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga kita masing- masing.” (EA)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment