Bedah Buku : Pragmatik dan Semantik

Selasa, 24 April 2018, SMP tarakanita mengadakan Learning Forum berupa bedah buku di ruang kelas IX KPKC/A. Kali narasumber bedah buku adalah Bpak satwanto. Buku yang dibedah berjudul Pragmatik dan Semantik karangan Muhadjir, terbitan Pustaka Mandiri. Muhadjir adalah seorang dosen Emeritus Fakultas Budaya Universitas Indonesia.

Dalam penjelasanya, Pak Satwa, biasa beliau disapa, menjelaskan buku Pragmatik dan semantic ini dibagi menjadi tempat bagian besar. Bagian pertama, berisi pengantar. Dalam bagian pertama ini dibahas mengenai makna semantic. Bagian kedua, berisi tentang semantik dan leksikal. Pada bagian kedua ini dibahas mengenai makna denotasi, konotasi, antonym dan perluasan makan yang terjadi dalam bahasa Indonesia. Bagian ketiga, berisi tentang Semantik dan Gramatikal. Pada bagian ketiga ini dijelaskan mengenai proses perubahan makna karena adanya penggabungan kata atau imbuhan/afiksasi. Dalam bagian ini juga disampaikan oleh Pak Satwa bahwa makna kata akan berubah jika dimasukan dalam kalimat yang berbeda. Bagian keempat, berisi tentang pragmatic dan Semantik. Pada bagian ini diteangkan mengenai makan klata dan maksud ujaran.

Semantik berhubungan dengan makna kata dan kalimat. Pragmatik berhubungan dengan maksud ujaran. Pragmatik menghubungkan makna dengan pihak penutur dan yang diajak bicara ( penutur dan mitra tutur ). Perbedaaan antara kedua cabang ilmu bahasa ini terletak pada konteks wacana ( discours ). Dalam sebuah ujaran atau pernyataan, mungkin tidak cukup dipahami mitra tutur hanya berdasarkan makna kata yang tersurat saja, tetapi makna yang tersirat ( ada apa dibalik ujaran atau pernyataan itu ).

Sebagai contoh :   “ Udara panas sekali !”.    Dalam pengertian semantik kalimat itu mengandung arti suhu udara hari ini/itu panas ( mencapai sekian derajat ). Namun dalam tataran pragmatik maksud kalimat itu bisa ditafirkan bermacam macam: