Article Detail


Bersatu dalam Kasih Allah (Yesaya 11: 1-10)

“Kita mendirikan negara Indonesia yang kita semua harus mendukungnya. Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!”
Penggalan kalimat ini pernah diucapkan oleh Ir, Soekarno dalam pidatonya menjelang lahirnya Pancasila pada tahun 1945. Bung Karno sejak awal telah mengupayakan pembangunan karakter bangsa yang bernafaskan Pancasila. Namun cita-cita bangsa itu terasa semakin jauh kita rasakan dewasa ini.

Pertemuan BKS kedua ini dlaksanakan pada hari Senin, 26 September 2016 oleh Bapak Bambang Rusita dengan tema “Bersatu Dalam Kasih Allah”.  Pada pertemuan kedua ini kita belajar dari Nabi Yesaya yang ketika itu bangsanya juga sedang dalam masa ketakutan akan kedatangan pasukan Asyur yang sudah di depan mata. Yesaya menyemangati bangsanya untuk tidak hanya takut pada musuh tetapi kita harus lebih takut akan Allah.

Melalui terang sabda dalam Yes 11: 1-10, dikatakan bahwa Yesaya menyebut Mesias ini sebagai sebuah “tunas” dari tunggul Isai. Ini berarti, Mesias raja tersebut berasal dari keturunan Daud (Isai adalah ayah Daud). Dalam Bahasa Ibrani, kata yang diterjemahkan : “tunas” ini, juga bisa berarti “tongkat kerajaan”. Ini semakin menegaskan bahwa yang dimaksud ‘Tunas” ini adalah seorang raja baru, Raja ini akan berbuah. Buah-buahnya tak lain adalah perlindungan dan pemeliharaan bagi umat Allah. kita semua sebagai karyawan Tarakanita terpanggil untuk mau menjadi manusia-manusia baru dan tunas harapan bagi Tarakanita di masa yang akan datang. Dengan saling bergandengan tangan dan mengembangkan nilai persaudaraan sejati dalam melaksanakan visi-misi Yayasan, semoga buah-buah dari ketekunan kita akan menghasilkan panenan yang berlimpah.  (KD)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment