Article Detail

Bersyukur Karena Aku Hidup Sebagai Anak Terang

“Bersyukur karena aku hidup sebagai anak terang,” demikian tema pendalaman iman dalam Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2015. Pertemuan keempat BKSN unit SMP Tarakanita Citra Raya dipandu oleh Ibu Kismi (30/9). Dalam pengantarnya, Ibu Kismi mengulang kembali pokok-pokok materi pendalaman iman pada tiga pertemuan sebelumnya. Pertemuan yang dihadiri oleh karyawan SMP Tarakanita ini berlangusung dengan baik. Para peserta terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan. Kebetulan untuk bacaan Injil kali ini sangat panjang (Injil Yohanes 9:1-41), maka setiap peserta memegang Kitab Suci satu-satu agar mereka bisa leluasa dalam membaca bacaan. Bacaan Injil dibaca secara bergantian. Ayat ganjil dibacakan oleh ibu-ibu dan ayat genap dibacakan oleh bapak-bapak. Setelah pembacaan Injil, peserta diajak untuk lebih mendalami bacaan dengan menyebutkan ayat-ayat yang menarik dan mengesan. Beberapa peserta mensharingkan pengalaman imannya yang berkaitan dengan Injil yang baru saja dibaca.

Pada bagian kesimpulan, pemandu menyampaikan beberapa hal berkaitan dngan tema pertemuan. Ibu Kismi menyampaikan bagaimana tahap-tahap perkembangan iman orang  buta dalam bacaan tadi. Pada tahap pertama orang buta disembuhkan Yesus. Dia ditanya siapa yang menyembuhkannya. Dia menjawab tidak tahu. Dia belum menyadari siapa yang menyembuhkannya. Pada tahap kedua, cercaan orang Farisi yang didasari itikad kurang baik ( untuk memedamkan iman akan Yesus) justru sedikit menumbuhkan mata iman orang buta itu, dengan mngatakan Yesus adalah Nabi. Nabi di sini dalam arti orang yang berbicara atas nama Allah. Pada tahap ketiga, saat orang buta yang sudah sembuh tadi dipaksa untuk bersumpah di hadapan Allah, bahwa Yesus adalah orang berdosa. Namun tekanan ini semakin menyadarkan bahwa jika Ia (Yesus) tidak datang dari Allah maka Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Di sini pemahaman imannya semakin maju. Pada tahap keempat, seteleh orang buta tadi diusir dari Sinagoga, Yesus mewahyukan bahwa yesus adalah “Anak Manusia” dan orang itu datang menyembah Yesus. Di titik inilah orang yang semula buta menjadi melek 100% baik secara jasmani maupun rohani.

Di akhir pertemuan, pemandu melontarkan beberapa pertanyaan reflektif, antara lain: apakah kita mempunyai kecenderungan menyalahkan orang lain, apakah pengalaman fisik dapat semakin menumbuhkan sikap rohani, dan apakah kita dapat menemukan terang dan kebenaran dalam hidup kita, ketika tekanan-tekanan datang menghimpit. “Semoga dengan mengkuti pendalaman iman kali ini, kita semakin menyadari kebaikan Tuhan dalam diri kita. Apa pun yang terjadi, yang ada dalam diri kita merupkan anugerah Tuhan sendiri. Maka selayaknya kita berani bersyukur dan semakin mengenali Yesus sungguh sebagai Putra Allah yang patut disembah. Kita haris melihat bahwa Yesus lah terang dunia, Yesus adalah sumber semua kebenaran, iman, dan kehidupan,” demikan Ibu Kismi mengakhiri pertemuan BKSN yang terakhir. (AGK).

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment