Komunikasi Berdasarkan Cinta Kasih dan Iman dalam Keluarga

“Lilin adven ketiga telah dinyalakan, yakni lilin sukacita. Sukacita karena Yesus yang akan datang untuk membawa keselamatan bagi kita,” ungkap Bapak Bambang dalam pembukaan pertemuan ketiga renungan adven. Pertemuan yang diselenggarakan pada hari Jum’at (7/12) di ruang multimedia SMP Tarakanita Citra Raya tersebut dihadiri seluruh karyawan SMP Tarakanita Citra Raya. Pada pertemuan ini, tema yang diangkat adalah ‘’Komunikasi berdasarkan cinta kasih dan iman dalam keluarga” dengan pemimpin renungan L. Bambang Rusita, S.Pd.

Pada pertemuan adven ketiga ini, Pak Bambang menyampaikan tujuan renungan ini, yakni agar anggota keluarga dapat mengerti pentingnya komunikasi berdasarkan cinta kasih dan iman sebagai sarana mencapai kebahagiaan dalam kehidupan keluarga Kristiani. Keluarga di sini dimaksudkan baik keluarga para karyawan masing-masing maupun keluarga besar dalam lingkungan sekitar, juga keluarga SMP Tarakanita Citra Raya. 

Setelah mendengarkan sabda Tuhan dan merenungkan maknanya, beberapa karyawan men-sharingkan pengalaman imannya mengenai permasalahan dan penderitaan yang telah dialaminya sebagai teguran dari Tuhan agar senantiasa mengimani Tuhan semakin berpasrah pada-Nya. Setelah itu, Bapak Bambang meminta para karyawan yang hadir untuk menggambar keluarganya dan menuliskan cara komunikasi yang dipakai dalam keluarga masing-masing. Setelah itu, beberapa karyawan diminta untuk menunjukkan gambarnya dan men-sharingkan cara komunikasi dalam keluarganya. Mereka menyampaikan bahwa komunikasi keluarga yang efektif adalah komunikasi yang didasari cinta kasih. Komunikasi dalam keluarga tentu saja harus selalu melibatkan komunikasi dengan Tuhan.

Keluarga sebagai salah satu basis bertumbuhnya iman memerlukan komunikasi yang efektif. Komunikasi keluarga yang efektif adalah komunikasi dua arah yang didasari cinta kasih. Di zaman modern dengan era keterbukaan media dan budaya dunia, penting sekali melibatkan iman dalam komunikasi keluarga.   Kita perlu melakukan doa keluarga bersama, berkomunikasi secara tulus, terbuka dan berdasarkan cinta kasih serta iman Kristiani di hadapan Tuhan dalam keluarga. (EA)