Article Detail

Learning Forum Experiential Learning dalam Pembelajaran

Salah satu standar pendidikan Tarakanita adalah Standar Experiential Learning. Untuk lebih memahami dan lebih bisa menerapkan di dalam setiap pembelajaran, maka SMP Tarakanita Citra Raya mengadakan kegiatan learning forum Experiential learning (12/8). Pembiacara untuk learning forum kali ini adalah Ibu Resa Kristina dan Ibu Katarina Daryati. Sebagai pengantar Ibu Daryati mengingatkan para peserta (guru SMP Tarakanita Citra Raya) tentang pengertian experiential learning. Experiential learning adalah suatu model proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung. Dalam hal ini memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk memutuskan pengalaman apa yang menjadi fokus mereka, keteranpilan-keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana cara mereka membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut.

Lebih lanjut, Ibu Dar menjelaskan mengenai tujuan penerapan experiential learning. Tujuannya adalah peningkatan semangat dan gairah pendidik dan peserta didik di mana belajar akan lebih baik ketika terlibat langsung dalam pengalaman belajar, membantu terciptanya suasana pembelajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan memunculkan kesadaran akan kebutuhan untuk berbuah dan memperkuat kesadaran diri pendidik dan peserta didik.

Pada intinya model pembelajaran experiential learning merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan proses belajar yang lebih bermakna, di mana peserta didik mengalami apa yang mereka pelajari. Melalui model ini peserta didik tidak hanya belajar tentang konsep materi belaka, hal ini dikarenakan peserta didik dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran untuk dijadikan sebagai suatu pengalaman. Hasil dari proses pembelajaran experiential learning tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, juga tidak seperti teori behavior yang menghilangkan peran pengalaman subjektif dalam proses belajar. Pengetahuan yang tercipta dari model ini merupakan perbaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman.

Pada kesempatan learning forum ini, ada beberapa guru yang membagikan pengalaman selama mengajar. Mereka sebagian besar merasa ragu apakah selama para guru di kelas sudah bisa menerapkan experiential learning atau belum. Mereka men-sharing-kan pengalaman pada saat mengajar di kelas. Peserta yang lain memberi tanggapan. Dari beberapa pengalaman para pendidik tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar yang selama ini mereka alami sudah menggunakan model experiential learning, namun masih ada yang perlu diperhatikan pada bagian refleksi yang kadang tidak sempat tersentuh. Dari pengalama-pengalaman dan penyegaran dalam learning forum ini, diharapkan para guru semakin memahami dan benar-benar bisa menerapkan experiential learning dengan penuh kesadaran. (AGK)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment