Article Detail

Menendang Bola dengan Terong

Terong diberi tali rafiah. Rafiah diikatkan di pinggang. Bola harus ditendang menggunakan terong yang sudah diikat denga rafiah dan rafiah diikatkan  di pinggang. Bola yang ditendang harus sampai garis finish pertama. Begitu sampai di garis finish pertama diterima oleh pasangannya untuk ditendang kembali menuju garis finish terakhir. Itu sekelumit deskripsi tentang lomba terong bola yang dilaksanakan dalam kegiatan family gathering SMP Tarakanita Citra Raya (25/10). Peserta lomba terong berpasangan satu kelompoknya. Satu kelompok ada yang terdiri atas ayah dengan anak, ada yang anak dengan ibu, ada yang ayah dan ibu, serta ada yang peserta didik dengan peserta didik.

Perlombaan ini membuat penasaran seluruh supporter. Mereka begitu gemas manakala para peserta tidak bisa menggiring bola. Peserta pun selalu berusaha mengepaskan terong di belakang bola. Ini suatu pekerjaan yang tidak mudah. Belum lagi kalau bola tertiup angin sehingga bergerak tidak tentu arah. Hal ini membuat peserta repot mengarahkan bola agar menuju garis finish.

Ada pemandangan yang sangat lucu yang tidak terduga sebelumnya. Seorang peserta (seorang ibu) berusaha memukul bola dengan terong. Dia sudah berusaha sekuat tenaga namun tidak pernah berhasil sehingga dia berada di urutan paling belakang. Rupa-rupanya sang suami dari ibu tadi tidak tega melihat istrinya berjuang sendiri di tengah lapang. Maka sang bapak langsung lari ke tengah dan menendang bola dengan kakinya. Kontan saja adegan ini membuat kaget penonton. Setelah penonton tersadar dari kekagetannya, mereka malah memberi tepuk tangan dan acungan jempol terhadap sang bapak tadi.

Adapun pemenang juara lomba terong bola antara lain: juara I kelompok peserta didik (Jason dan Ivan), juara II keluarga Prima, dan juara III kelompok peserta didik (Dwi dan Angel). Hadiah terong bola berupa peralatan rumah tangga. (AGK)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment