Article Detail
Misa Tutup Tahun Pelajaran 2015/2016
Bertempat di Gereja St. Odilia Citra Raya, SMP Tarakanita Citra Raya mengadakan Misa Tutup Tahun Pelajaran 2015/2016, Senin, 13 Juni 2016. Misa Tutup Tahun Pelajaran kali ini dipersembahkan oleh Romo Siprianus Semakur Tukan, SSCC. Misa Tutup Tahun Pelajaran 2015/2016 diikuti seluruh peserta didik dari kelas 7, 8, dan 9. Para wali kelas mendampingi peserta duduk agar khitmad menjalankan misa penutupan ini.
Dalam khotbahnya, Romo Sipri mengingatkan peserta didik semua akan tanggungjawab yang lebih dari pengalaman setahun ini. Menurut Romo, tahun depan adalah langkah yang lebih maju dan berkembang untuk peserta didik yang telah menapaki kelas yang lebih atas/naik kelas. Ada tanggungjawab yang lebih banyak bagi peserrta didik yang naik kelas. Romo Sipri juga menegaskan tentang sikap seseorang ketika dia mendapat perlakuan yang tidak adil. Menurut Romo seseorang harus bisa mengendalikan emosi dan nafsunya ketika mendaat sesuatu masalah yang tidak sesuai harapan. Seperti yang selalau dikatakan Yesus kepada muridnya, jikalau kamu ditampar pipi kananmu, maka serahkanlah pipi kirimu juga. Menurut Romo bukan berarti setiap kita mendapat perlakuan yang tidak adil, kita harus sabar, mampu mengendalikan emosi supaya tidak terjadi dendam. “Jadi janganlah kalian dendam ketika kalian mendapat masalah yang tidak sesuai dengan harapanmu. Dendam tidak menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah,” demikian pesan Romo dalam khotbahnya.
Misa penutupan tahun pelajaran bisa berjalan dengan baik. Suasana di dalam gereja lumayan kondusif. Para peserta didik bisa lebih tenang mengikuti jalannya misa juga bisa mendengar suara Romo Sipri dengan jelas. Mungkin karena ini misa terakhir dalam tahun pelajaran 2015/2016 atau karena kesadaran mereka ada di rumah Tuhan.
Para petugas liturgi juga menjalankan fungsinya dengan baik di bawah koordinasi sie kerohanian OSIS. Sebelumnya sie kerohanian OSIS membagi para petugas liturgy dengan baik. Tentu saja sie kerohanian OSIS bekerjasama dengan Ibu Daryati, guru Agama Katolik. Misa penutupan Tahun Pelajaran 2015/2016 berakhir pukul 09.00 wib. (stw)
Dalam khotbahnya, Romo Sipri mengingatkan peserta didik semua akan tanggungjawab yang lebih dari pengalaman setahun ini. Menurut Romo, tahun depan adalah langkah yang lebih maju dan berkembang untuk peserta didik yang telah menapaki kelas yang lebih atas/naik kelas. Ada tanggungjawab yang lebih banyak bagi peserrta didik yang naik kelas. Romo Sipri juga menegaskan tentang sikap seseorang ketika dia mendapat perlakuan yang tidak adil. Menurut Romo seseorang harus bisa mengendalikan emosi dan nafsunya ketika mendaat sesuatu masalah yang tidak sesuai harapan. Seperti yang selalau dikatakan Yesus kepada muridnya, jikalau kamu ditampar pipi kananmu, maka serahkanlah pipi kirimu juga. Menurut Romo bukan berarti setiap kita mendapat perlakuan yang tidak adil, kita harus sabar, mampu mengendalikan emosi supaya tidak terjadi dendam. “Jadi janganlah kalian dendam ketika kalian mendapat masalah yang tidak sesuai dengan harapanmu. Dendam tidak menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah,” demikian pesan Romo dalam khotbahnya.
Misa penutupan tahun pelajaran bisa berjalan dengan baik. Suasana di dalam gereja lumayan kondusif. Para peserta didik bisa lebih tenang mengikuti jalannya misa juga bisa mendengar suara Romo Sipri dengan jelas. Mungkin karena ini misa terakhir dalam tahun pelajaran 2015/2016 atau karena kesadaran mereka ada di rumah Tuhan.
Para petugas liturgi juga menjalankan fungsinya dengan baik di bawah koordinasi sie kerohanian OSIS. Sebelumnya sie kerohanian OSIS membagi para petugas liturgy dengan baik. Tentu saja sie kerohanian OSIS bekerjasama dengan Ibu Daryati, guru Agama Katolik. Misa penutupan Tahun Pelajaran 2015/2016 berakhir pukul 09.00 wib. (stw)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment