Article Detail

Perjuangan Hidup tanpa Kenal Batas

Hari kedua gelombang kedua retret kelas 9 (10/10), diawali dengan bangun pagi puku 05.00, dilanjutkan dengan mandi, persiapan misa, dan misa pagi. Misa pagi dimulai pada pukul 06.30. Semua peserta didik, pendamping, pembimbing, berkumpul di kapel Civita 2 untuk melaksanakan misa pagi. Pada misa pagi tersebut Pastur berpesan kepada peserta retret bahwa anak anak sudah memenangi namanya perjuangan untuk sampai di sini mengikuti retret. “Kata orang bijak, hidup adalah perjuangan. Kalian bisa sampai di sini meskipun ada yang belum bisa tidur nyenyak, ini namnya kalian sdh memperjuangkan apa yang kalian capai,” demikian pesan Pastur.

Sesudah misa selesai, anak anak makan pagi. Untuk sesi selanjutnya adalah “Motivasi Belajar”. Menurut Romo Domi, pembimbing retret, motivasi adalah dorongan dari sendiri untuk melakukan sesuatu. Anak anak itu pasti mempunyai mimpi. Mimpi adalah masa emas anak anak. Romo Domi juga mengingatkan kepada anak anak bahwa sering generasi sekarang disebut generasi Strowberry. Artinya tampailan dilihat enak, ganteng, cantik, nenarik, tetapi tidak tahan dengan tekanan, mudah menyerah, gampang lemah. Namun, kelebihan generasi sekarang adalah banyak kreativitas. Oleh karena itu Romo domi meberikan tips tips meningkatkan motivasi belajar seerti membuat agenda pribadi, mencari gaya belajar yang nyaman, Me time, belajar secara bertahap. “ Belajar merupakan proses. Belajar itu senjata untuk mengubah dunia,” pesan Romo Domi mengakhiri sesi ini

Setelah sesi motivasi belajar anak anak disediakan snack. Sesudah menikmati snack, sesi berikutnya adalah Kasih Tuhan Dalam Keluargaku. Suster Babtista yang membimbing sesi ini mengajak anak anak untuk menghargai, menghormati, dan menuruti pa yang diperintahkan orang tua kepada anaknya walau mungkin anak belum atau tidak merasa senang. Orang tua melakukan banyak hal tyjuannya untuk kesejahteraan anaknya. Suster lalu mengajak anak anak menulis surat kepada ortu masing masing yang berisi, terimakasih, mohon maaf dan harapan dengan apa yang ortu lakukan selama ini. Surat cinta untuk ortu ini nanti akan diberikan secara langsung anak anak ke ortu masing masing.

Setelah sesi ini dilanjutkan dengan makan siang. Setelah makan siang dilanjutkan dengan game. Banyak game yang dilakukan untuk memberi warna dan mengajak kerjasama antar kelompok. Game lenbih benyak berkaitan dengan air. Anak anak sangat menimati game inu apalagi siram menyiram air. Kegiatan game ini dimulai pukul 13.00-15.00 wib. 

Setelah bersenang senang dengan game, dan sudam=h menikmati snack, sesi selanjutnya adalah Kasih-Dosa?. Suster Babtista yang memimpin sesi ini. Menurut suster, dosa itu terpisah dari Tuhan. Kasih itu menyatu kepada Tuhan. Manusia dikaruniai Allah kebebasan untuk memilih menerima atau menolak Tuhan. Maka Suster mengingatkan akan suara hati. 

Suara hati yang paling dalam adalah kebenaran. Suara hati bisa salah karena ego besar manuasia. Menurut Suster godaan yang paling besar dari anak anak adalah: ngantuk, boring, terdistraksi ( mudah teralihkan). Lalu Suster juga menginagatkan akan 7 dosa pokok yaitu sombong, tamak, iri hati, marah, nafsu, rakus, dan malas. 

Setelah makan malam sesi terakhir retret gelombang dua hari kedua ini adalah ibadat tobat. Untuk yang katolik ada pengakuan dosa. Untuk yang katolik ibadat tobat di kapel Civita 2 karena aka nada pengakuan dosa dengan pastur. Sementara yang nonkatolik di kapel Civita 1 bersama Frater. Sesi ini diakhiri dengan reknsiliasi antar teman yang dilakukan di amphitheater dengan memberi lilin kasih sebagai tanda rekonsialisasi antarteman. (Stw)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment