Article Detail

VP: Wawancara sebagai Salah Satu Cara untuk Pengumpulan Data

SMP Tarakanita Citra Raya – Yayasan Tarakanita terus memfokuskan pada pengembangan Community of Research sebagai pilar penting dalam menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan (5/2). Sebagai salah satu cara implementasi Community of Research sekolah-sekolah dalam naungan Tarakanita berupaya mengembangkan dan memetakan menurut kondisi peserta didik. Peserta didik akan memiliki kebiasaan meneliti atau riset karena keinginannya mencari tahu suatu kondisi atau hal.

Salah satu materi bahasa Indonesia di kelas VII pada semester 2 ini adalah wawancara dan menulis berita. Wawancara adalah langkah awal dalam pengumpulan informasi untuk sebuah berita. Peserta didik menggunakan sarana yang mereka miliki. Penggunaan gawai sebagai cara memperoleh informasi digunakan dengan bijak. Bijak dalam menyaring informasi yang ingin dipakai dan sebagai penunjang tugas.


Tahap pertama dalam wawancara adalah perencanaan, di mana peserta didik harus meneliti topik sosok di lingkungan sekolah Tarakanita dari TK sampai SMA, menyusun daftar pertanyaan, dan menentukan narasumber yang relevan. Peserta didik dalam kelompok melakukan persiapan yang matang. Hal ini akan membantu peserta didik mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan akurat.

Saat wawancara berlangsung, peserta didik menciptakan suasana yang nyaman agar narasumber merasa bebas dalam memberikan informasi. Peserta didik sebelum melakukan wawancara berlatih menyampaikan pertanyaan dengan jelas. Selain itu, pada saat wawancara fokus mendengarkan dengan saksama, mencatat, dan merekam pembicaraan adalah bagian dari proses untuk memastikan keakuratan informasi. Setelah wawancara selesai, peserta didik harus melakukan verifikasi data agar berita yang disajikan tidak mengandung kesalahan atau bias.


Setelah wawancara selesai, langkah berikutnya adalah menulis berita berdasarkan informasi yang telah diperoleh. Penulisan berita ini mengikuti struktur piramida terbalik, di mana informasi paling penting diletakkan di awal, diikuti oleh rincian pendukung. Unsur 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How) menjadi pedoman utama dalam penyusunan berita agar informasi yang disampaikan jelas dan komprehensif.


Dalam menulis berita, penggunaan bahasa yang jelas, ringkas, dan obyektif sangat penting. Peserta didik harus menghindari opini pribadi serta memastikan bahwa berita yang dibuat bersifat faktual dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menjadi tantangan bagi peserta didik karena tidak mencantumkan kata saya, kami, kita. Bahkan beberapa kelompok sering memperbaiki pembuatan judul, sehingga menciptakan judul yang menarik dan informatif akan membantu menarik perhatian pembaca.

Pembelajaran utama dalam melakukan wawancara dan menulis berita mendapatkan nilai dalam kegiatan ini sebagai cara penguatan pembentukan karakter. Sopan santun dalam melakukan wawancara sangat penting sebagai etika diri. Peserta didik tertantang untuk melakukan sebaik-baiknya dan berlomba menyusun berita terbaik menurut versi kelompoknya masing-masing.(Eaes)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment