Tidak seperti  biasanya, peserta didik kelas IX SMP Tarakanita Citra Raya dikumpulkan menjadi satu di aula. Mereka selama satu hari mengikuti kegiatan Motivation Training(27/3) yang dipandu oleh motivator Frans Liem and Frends. Tujuan kegiatn ini adalah untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali motivasi peserta didik kelas IX agar dapat lebih bersemangat dalam belajar. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 6 jam ini berlangsung dengan meriah dan hangat.

Peserta didik kelas IX SMP Tarakanita Citra Raya mengikuti latihan Uji Coba Ujian Nasional on-line di bawah koordinasi Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Jakarta (9/2). Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar. Para peserta didik bisa langsung login dan mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Soal yang dikerjakan adalah Matematika. Soal yang sudah disiapkan oleh tim dari MPK terlebih dulu dipublish oleh admin unit.

“Hati-hati gunakan tanganmu, hati-hati gunakan kakimu, Allah Bapa di surga melihat semuanya, hati-hati gunakan tanganmu.” Itulah lagu anak-anak Bina Iman Anak yang dinyanyikan oleh karyawan SMP Tarakanita Citra Raya dalam pembukaan pertemuan adven pertama yang dipandu oleh Ibu Agustin (5/12). Pertemuan adven kali ini dikemas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyampaian materi dikemas dengan penuh dinamika sehingga membuat peserta penuh aktivitas dan tidak bosan.

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 28 – 29 Oktober 2016, SMP Tarakanita Citra Raya mengadakan Open House, suatu ajang perdana unit SMP dalam rangka memperkenalkan sekolah sekaligus mempromosikan profil sekolah ke tengah masyarakat luas. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, panitia pameran mengangkat tema Budaya Nusantara. Selain itu, panitia tetap mengusung tema edukasi.

Pertemuan BKS ke 4 karyawan SMP Taranita Citra Raya dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2016 dipandu oleh Ibu Martina Dwiwianie  dengan tema “Keadilan Sosial Menurut Kerahiman Allah.”
“KEADILAN” bukan hanya soal “Hukum Balas Jasa” yang berarti siapa yang berjasa diberi ganjaran atau upah dan sebaliknya yang bersalah akan diberi hukuman. Keadilan sebenarnya selalu bermuara pada “Kebahagiaan” dan Ketentraman” bersama. Keadilan bersifat sosial bukan hanya semata-mata masalah pribadi.