“Hati-hati gunakan tanganmu, hati-hati gunakan kakimu, Allah Bapa di surga melihat semuanya, hati-hati gunakan tanganmu.” Itulah lagu anak-anak Bina Iman Anak yang dinyanyikan oleh karyawan SMP Tarakanita Citra Raya dalam pembukaan pertemuan adven pertama yang dipandu oleh Ibu Agustin (5/12). Pertemuan adven kali ini dikemas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyampaian materi dikemas dengan penuh dinamika sehingga membuat peserta penuh aktivitas dan tidak bosan.

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 28 – 29 Oktober 2016, SMP Tarakanita Citra Raya mengadakan Open House, suatu ajang perdana unit SMP dalam rangka memperkenalkan sekolah sekaligus mempromosikan profil sekolah ke tengah masyarakat luas. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, panitia pameran mengangkat tema Budaya Nusantara. Selain itu, panitia tetap mengusung tema edukasi.

Pertemuan BKS ke 4 karyawan SMP Taranita Citra Raya dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2016 dipandu oleh Ibu Martina Dwiwianie  dengan tema “Keadilan Sosial Menurut Kerahiman Allah.”
“KEADILAN” bukan hanya soal “Hukum Balas Jasa” yang berarti siapa yang berjasa diberi ganjaran atau upah dan sebaliknya yang bersalah akan diberi hukuman. Keadilan sebenarnya selalu bermuara pada “Kebahagiaan” dan Ketentraman” bersama. Keadilan bersifat sosial bukan hanya semata-mata masalah pribadi.

Bulan Kitab Suci merupakan kesempatan yang baik bagi umat kristiani untuk semakin mengenal dan mencintai Kitab Suci. Dengan mengenal, mencintai, akhirnya kita terpanggil untuk menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Selama Bulan Kitab Suci, para karyawan SMP Tarakanita menyempatkan waktu untuk mengadakan pendalaman iman selama 4 kali dalam satu bulan. Tema BKS 2016 Keuskupan Agung Jakarta “Memaknai Pancasila dalam Terang Sabda.” Melalui tema besar ini kita diajak untuk melihat kembali nilai-nilai luhur Pancasila yang dikonfrontasikan dengan ajaran kristiani melalui Terang Sabda Ilahi.

“Kita mendirikan negara Indonesia yang kita semua harus mendukungnya. Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!”
Penggalan kalimat ini pernah diucapkan oleh Ir, Soekarno dalam pidatonya menjelang lahirnya Pancasila pada tahun 1945. Bung Karno sejak awal telah mengupayakan pembangunan karakter bangsa yang bernafaskan Pancasila. Namun cita-cita bangsa itu terasa semakin jauh kita rasakan dewasa ini.